Masjid Sisa Penyerangan JP Coen di Jayakarta

2013/05/05


Penulis: Diah Puspita Primandani Putri
Jakarta, Squadpost.com—Pada abad ke-17 M, Jan Pieterszoon Coen yang menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda, sibuk menggempur basis pertahanan Pangeran Jayakarta di masjid kesultanannya di Kalibesar Timur, yang kini lebih dikenal sebagai Jayakarta, Jakarta. Demi mengecoh perhatian JP Coen, sang Pangeran bergerak menuju selatan dan tiba di Jatinegara Kaum.


Rombongan Pangeran yang merupakan cicit dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati (Wali Songo terakhir di Jawa Barat [1479-1568]) memutuskan untuk mukim di sini pada 1620.


Seperti kebiasaan Nabi Muhammad dan apa yang dicontohkan para tetuanya terdahulu, ia pun berinisiatif mendirikan Masjid Salafiyyah—yang saat ini menjadi salah satu masjid tertua di Jakarta.


Semula, masjid ini digunakan untuk menggalang kekuatan sekaligus markas pasukan, yang dibantu oleh sesepuh Kerajaan Banten, Pangeran Wijaya Kusuma dalam penyerang terhadap VOC. Maka tak heran, bangunan masjid ini banyak di dominasi dengan bunga wijaya kusuma yang mencirikan harum semerbak dan mekar bunga itu di bawah bulan purnama. 

Pangeran Wijaya Kusuma juga memiliki peran yang sangat penting dalam membantu pangeran Jayakarta, ketika bala tentara Mataram melakukan penyergapan Batavia pada 1628-1629 M, sehingga Jatinegara sebagai garda depan.


Masjid yang berukuran 12x12 meter ini di kelilingi oleh pohon Kresek yang cukup rindang dan beberapa makam keturunan pendiri masjid yang di lihat dari nasab keturunan Rasullah SAW.


Meski telah mengalami delapan kali renovasi dan beberapa tambahan bangunan baru. Tetapi, ada bagian lama yang masih dipertahankan, yaitu empat tiang utama yang menjadi penyanggah masjid dan sebuah kaligrafi Arab berbentuk sarang tawon di dalam plafon menara masjid.



Editor: Kahfi Dirga Cahya
Share this Article on :

0 comments:

Posting Komentar

 
© Copyright KonBlok 2013 - 2014 | Design by KonBlok.