Citarik
menawarkan seribu pesona. Airnya yang mengalir deras membuat banyak perusahaan
berlomba-lomba membangun tempat wisata air. Salah diantaranya yaitu Arus Liar. Wisata air yang ditawarkan yaitu seperti arung jeram.
Kederasan sungai Citarik ini tidak menampikkan keasrian Citarik dari kejauhan
secara kasat mata.
Bagi
warga sekitaran Cikadu yang dilewati sungai ini, keberadaan sungai ini menjadi
penting untuk berbagai kegiatan. Beberapa diantaranya dijadikan untuk sumber
air bagi sawah di sekitaran sungai. Selain itu, derasnya air sungai ini juga
dimanfaatkan untuk mencuci baju. Kondisi ini dapat dilihat saat pagi hari di
Sungai Citarik.
Sama
seperti sungai lainnya, sungai Citarik juga tidak lepas dari hantaman mitos
belaka. Beberapa kilometer dari aliran sungai Citarik di Cikadu, terdapat area
yang alirannya begitu tenang di sungai Citarik. Banyak orang yang menganggap
itu adalah tempat istirahat para dewa.
Bagi
beberapa orang sungai Citarik juga digunakan untuk mandi. Baik warga sekitar
ataupun wisatawan. Bagi warga sekitar mandi di sungai Citarik adalah ritual
sehari-hari. Sedangkan bagi wisatawan, sungai Citarik begitu memesona dengan
arusnya yang sangat deras. “Sungai ini keren, saya bisa bermain air sepuasnya,” ujar Andi, salah seorang
wisatawan yang mandi di sungai Citarik.
“Di
area itu pernah ada orang mancing, kemudian ia tenggelam. Selang beberapa saat
orang itu muncul lagi dalam keadaan hidup, tapi sekarat, dengan ikan mas yang
besar di sampingnya. Mitosnya orang yang melihat ikan mas itu langsung sakit.
Akhirnya, ikan mas itu dibuang. Setelah itu si pemancing itu sadar kembali,
begitu juga orang-orang yang sakit tersebut,” cerita Deden, salah seorang yang
pernah tinggal di Cikadu.
Citarik begitu memesona dengan bebatuan yang menghalau derasnya air. Sementara itu, gemericik aliran sungai tetap menggugah telinga untuk menyelami alam pikiran. Menyatu lebih jauh dengan raga.
0 comments:
Posting Komentar