Penulis: Desy Oktaviani
Tangerang, Squadpost.com—Setelah lebih dari 1.200 tahun, akhirnya salahsatu kota di Mesir yang
hilang, ditemukan. Thonis-Heracleion adalah kota yang diselimuti mitos, ditelan laut Mediterania,
tertimbun pasir dan lumpur. Mengejutkan, arkeolog yang menggali misterinya,
mengungkapkan bahwa artefak yang ditemukan masih terawat baik.
Kota tersebut ditemukan kembali pada tahun 2000 oleh Perancis di bawah
air oleh arkeolog, Dr. Franck Goddio dan tim dari Institut Eropa untuk Arkeologi Bawah Laut (IEASM), setelah survei geofisika selama empat tahun.
Reruntuhan kota yang hilang ditemukan 30 meter di bawah permukaan Laut
Mediterania di Aboukir Bay, dekat Alexandria. Kota ini mungkin didirikan
sekitar Abad ke-8 SM, setelah mengalami berbagai bencana alam, dan akhirnya
tenggelam sepenuhnya ke kedalaman Mediterania pada Abad ke-8 M.
Diperkuat oleh penemuan 64 bangkai kapal kuno dan lebih dari 700
jangkar, kota ini juga diperkirakan berperan sebagai pusat keagamaan dan
perdagangan internasional. Dari beberapa bukti yang ditemukan, Heracleion memegang peran sebagai pelabuhan bagi perdagangan antara Laut
Tengah dan Sungai Nil.
Temuan lainnya
termasuk koin emas, timbangan
dari Athena (yang belum pernah ditemukan di situs Mesir) dan tablet raksasa
tertulis dalam bahasa Yunani Kuno dan Mesir Kuno. Para peneliti berpikir bahwa
artefak ini menunjukkan ketenaran Heracleion sebagai pusat
perdagangan yang ramai. Selain
itu, para peneliti juga menemukan berbagai artefak berbau keagaaman, termasuk
patung-patung batu setinggi 16 kaki yang diperkirakan menghiasi candi di pusat
kota dan sarkofagus yang diyakini berisi mumi binatang.
Penemuan besar oleh tim arkeolog dari Eropa ini merupakan penemuan yang
mengejutkan sekaligus membahagiakan. Meskipun begitu, para peneliti masih
diselimuti pertanyaan besar dalam benak mereka. “Mengapa kota ini tenggelam?” Beberapa
ahli beranggapan, kota ini tenggelam saat gempa bumi karena letak kota yang
yang dekat dengan laut. Sampai saat ini, belum ada berita terbaru tentang kota
yang dibalut misteri ini.
Sumber: The Huffington Post
Penyunting: Silviana Sapitri
0 comments:
Posting Komentar